Wednesday 3 July 2013

BUDAYA ORGANISASI


Definisi
Menurut Tylor (1871) budaya adalah “sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan kapabilitas serta kebiasaaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu”. Dalam ilmu sosiologi, budaya diterjemahkan sebagai kumpulan simbol, mitos, dan ritual yang penting dalam memanggil atasannya dengan nama belakang. Oleh karena itu, budaya organisasi tidak hanya sekedar gambaran dari sikap dan kepribadian anggotanya saja tetapi lebih dari itu. Budaya organisasi dapat ditelusuri secara langsung kepada variabel – variabel yang berhubungan secara struktural ( seperti : sistem sentralisasi atau desentralisasi, tingkat interdepedensi, wewenang, dll).
Fungsi budaya organisasi
1.      Pengikat organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibatnya danya perubahan.
2.      Integrator
Budaya organisasi merupakan alat untuk  menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi.
3.      Identitas Organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu identitas dari organisasi tersebut. Sebagai contoh The Jakarta Consulting Group memiliki identitas organisasi yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan.
4.      Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi
Budaya organisasi juga berfungsi sebagai suntuikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi.
5.      Ciri Kualitas
Budaya organisasi merupakan reprsentasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut.
6.      Motivator
Budaya yang kuat akan menjadi motivator yang kuat bagi para anggota organisasi.
7.      Pedoman gaya kepemimpinan
Budaya organisasi yang telah mengakar kuat, dapat menjadi pedoman gaya kepemimpinan yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
8.      Value enhancer
Budaya organisasi yang meresap kuat dalam setiap benak anggota organisasi akan menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan nilai bagi para anggota, pelanggan, pemasok, dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut.
Tipologi Budaya Organisasi
Secara umum budaya organisasi terpilah menjadi dua : Budaya Entepreneur dan Budaya administratif. Budaya Enterpreneur dalam aktivitasnya selalu memfokuskan pada peluang – peluang baru. Kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan sangat dinamis dan membutuhkan sumber daya manusia yang cepat dalam mengantisipasi perubahan – perubahan internal maupun eksternal. Dibutuhkan kompatibilitas struktur organisasi dengan budaya agar dapat memperoleh peluang – peluang baru dan mempertahankan peluang yang sudah ada. Sedangkan budaya administratif  dalam setiap aktifitasnya lebih memfokuskan pada peluang – peluang yang sudah ada. Konsekuensi logisnya  perusahaan membutuhkan prosedur pengendalian yang cukup ketat untuk mempertahankan peluang yang sudah diperoleh ini.
Deal & Kennedy memilah budaya organisasi kedalam 4 kategori :
-          The Tough-guy, Macho Culture
-          The Work Hard Culture
-          The Bet-your Company Culture
-          The Process Culture


Masing – masing kategori budaya tersebut akan dijabarkan menurut beberapa unsur penting yang ada seperti :
·         Derajat resiko dalam kegiatan usaha
·         Tipe umpan balik yang diperoleh dari setiap keputusan
·         Tipe perusahaan yang menggunakan budaya tersebut.
·         Perilaku yang ditunjukkan oleh tokoh panutan dalam budaya tersebut.
·         Kekuatan sumber daya manusia.
·         Kelemahan sumber daya manusia.
·         Kebiasaan – kebiasaan yang biasa dilakukan oleh tokoh panutan.

Daftar pustaka : The Jakarta Consulting Group, Corporate & Organizational Culture : The Concept.