Sistem
Monitoring Perjalanan Kereta Api Listrik (KRL) di Jabodetabek
secara real
time
SOFTSKILL
Disusun oleh :
1. Andrew Hotmando (10111796)
2. Bashori Ahmad (18111481)
3. Diah Hidayanti (12111012)
4. Raden Bimo Satrio (15111723)
5. Syifa Fauziah (17111000)
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
ABSTRAK
Kereta
api merupakan alat transportasi utama karena kemampuannya mengangkut penumpang
dalam jumlah besar. Di Indonesia, kecelakaan kereta api masih sering terjadi,
dengan salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang memadai.
Tulisan
ini bermaksud memaparkan penelitian mengenai sistem informasi untuk
transportasi kereta api dengan memvisualisasikan posisi kereta api di layar
komputer dengan Global Positioning system (GPS) melalui SMS sehingga didapatkan
informasi posisi kereta api secara visual di layar. Metode penelitian adalah
eksperimen rancang bangun. melalui pembuatan alat sebagai modul eksperimen,
yang pengamatan kinerja alat tersebut didukung dengan beberapa peralatan bantu
dan instrument ukur. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat suatu sistem
pemantau jalur dan posisi sarana lalu lintas Kereta Api dengan memanfaatkan
teknologi GPS untuk melihat posisi KA dan teknologi GSM untuk transmisi data
serta GIS untuk tampilan.
Kata Kunci : Transportasi Kereta
Api, Global Positioning System
I. PENDAHULUAN
Kereta api merupakan moda angkutan massal yang memiliki
banyak kelebihan dari moda angkutan lain terutama sebagai solusi dari masalah
kemacetan yang terjadi di tanah air. Kenyamanan dalam perjalanan yang bebas
macet membuat banyak masyarakat menggunakan modal transportasi ini sebagai alat
transportasi mereka. Tingginya minat masyarakat pada kereta api ditanggapi
positif oleh pemerintah karena sesuai dengan semangat pemerintah untuk
mengadakan moda transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan, hemat
energi dan lebih ramah lingkungan sehingga pembangunan dan perbaikan prasarana
serta sarana kereta api semakin ditingkatkan pula.
Semakin meningkatnya jumlah sarana kereta api membuat lalu
lintas perjalanan kereta api juga menjadi semakin padat sementara peningkatan
jumlah jalur cenderung tetap sehingga sering membuat kereta api harus saling
menunggu giliran memakai jalur sesuai dengan perintah yang diberikan petugas
pengatur perjalanan kereta api dari stasiun karena beberapa kereta api itu akan
melewati jalur yang sama. Dengan prosedur perjalanan seperti ini seharusnya keamanan
perjalanan kereta api dapat dijaga sebab selama petugas Pengatur Perjalanan
Kereta Api distasiun mampu memonitor keberadaan kereta api dan dapat
mengaturnya dengan memberi arahan yang jelas melalui sistem persinyalan yang
ada serta masinis yang berada diatas kereta api tetap konsentrasi dalam melihat
sinyal yang diberikan ketika menjalankan kereta api maka semua perjalanan
kereta api akan aman.
Melihat apa yang sudah terjadi diatas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dalam rangka meminimalisasi jumlah kecelakaan yang
terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan
kereta api listrik juga sudah cukup banyak akan tetapi penulis lebih memusatkan
perhatian dalam proses Monitoring tiap-tiap perjalanan KRL level operasional.
Untuk menyikapi kendala ini, maka diperlukan sebuah perangkat
aplikasi yang dapat memberikan informasi terbaru dari keadaan diperjalanan
kereta kepada para petugas distasiun dan kemudian informasi tersebut akan
dikabarkan kepada para penumpang yang sedang menunggu dimasing-masing stasiun
sehingga penulis tertarik untuk melakukan p erancangan simulasi sistem Real-Time
Monitoring terhadap perjalanan KRL sehingga petugas dapat memperoleh informasi
sebenarnya terjadi pada lapangan. Perangkat aplikasi ini dapat disebut dengan “Sistem
Monitoring Perjalanan Kereta Api Listrik (KRL) di Jabodetabek”
Aplikasi ini dapat berjalan pada tiap-tiap titik stasiun
yang dapat diakses melalui Web
yang
dioperasikan oleh petugas sehingga petugas dapat memberikan informasi mengenai keterlambatan
serta gangguan-gangguan yang terjadi diperjalanan jika terjadi kecelakaan atau
hal-hal lainnya.
Permasalahan
yang ada pada sistem yang sedang berjalan antara lain:
•
Penanganan pihak KRL kurang karena tidak bisa memonitoring
kereta secara realtime;
•
Banyak pengguna KRL yang merasa informasi KRL yang sudah ada
tidak mencukupi kebutuhan;
•
Pengguna KRL tidak mendapatkan kepastian mengenai estimasi
waktu kedatangan dan keberangkatan KRL;
•
Pengguna tidak mengetahui posisi KRL yang akan dinaikinya.
Terjadinya penurunan jumlah pengguna KRL dikarenakan mutu
pelayanan dan informasi yang diberikan mengalami kemunduran. Contohnya pengguna
yang sedang menunggu kereta yang ingin di tumpanginya di stasiun tidak kunjung
datang, sedangkan di waktu yang bersamaan kereta sedang mengalami kecelakaan.
Penanganan pihak kantor pun telat karena tidak memonitor kereta secara
real-time.
Maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi
“InfoKRL” yang menyajikan informasi monitoring perjalanan kereta api listrik
pada platform web, menampilkan lokasi kereta serta posisi perjalanan KRL secara
real-time, dan menghitung berapa banyak
keterlambatan tiap harinya.
II. METODOLOGI
Keuntungan yang akan didapat dari hasil riset ini adalah
sistem perjalanan kereta api yang didukung oleh teknologi sehingga lebih aman
dan mudah dikontrol. Bila dibandingkan dengan sistem yang ada sekarang, sistem
yang akan dihasilkan oleh riset nanti diharapkan akan dapat mendukung program
road map to zero accident yang di galakan oleh kementerian perhubungan, terutama
pada direktorat jenderal perkeretaapiannya. Ruang lingkup riset yang akan
dilakukan meliputi GPS pada Sarana Kereta api, sensor pada persinyalan di stasiun,
perancangan database dan visualisasi database pada layar monitor. Untuk
mencapai luaran yang diinginkan penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
seperti terlihat pada Gambar 2.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian perangkat keras di atas kereta api dan hasil
visualisasi posisi kereta api ditunjukkan pada GAMBAR 3.
Informasi yang terdapat pada penerima GPS ada beberapa
macam, pada sistem ini informasi yang diperlukan terdiri dari informasi waktu,
kecepatan, arah dan posisi. Informasi kecepatan terdiri dari koordinat Lintang
dan Bujur. Informasi ini diperlukan untuk menentukan posisi kereta api sehingga
kereta api yang akan melintas di stasiun tertentu dapat terdeteksi. Informasi jam
diperlukan untuk mengetahui perkiraan jam kedatangan kereta di stasiun
berikutnya. Perkiraan jam kedatangan didasarkan pada jam kereta tersebut
berangkat menuju stasiun ditambah dengan waktu tempuh kereta yang diketahui
berdasarkan data yang sudah ada. Sedangkan informasi kecepatan diperlukan untuk
mengetahui kecepatan kereta api terutama jika ada kereta api yang berhenti
(kecepatan nol km/jam) pada suatu tempat tetapi tidak pada posisi stasiun, yang
kemungkinan kereta tersebut mengalami masalah
atau
kerusakan.
A.
Perancangan Interface
Interface
sistem ini terdiri dari 4 bagian yaitu bagian menu, pencarian, informasi dan
tampilan.
A-1.
Bagian Menu
Pada
bagian menu terdapat 2 kelompok tombol yaitu tombol layar dan tombol Database.
Kelompok tombol layar berfungsi untuk mengubah bentuk tampilan peta yang
diinginkan. Jenis tampilan yang dapat dilakukan adalah 1 Layar, 2 Layar dan 3
Layar seperti yang terlihat
pada
GAMBAR 4 dan GAMBAR 5.
Kelompok
tombol database berfungsi untuk menambah atau mengupdate database yang ada.
Database yang bisa ditambah melalui kelompok tombol ini adalah database sarana
yang berisikan informasi sarana kereta api yang ada, database wessel yang
berisikan informasi wessel yang ada dan database GRG (Geographical Railway
Graph) yang berisikan informasi jalur kereta api, seperti yang terlihat pada GAMBAR
6 dan GAMBAR 7.
A-2.
Bagian Pencarian
Bagian
pencarian berfungsi untuk mencari secara cepat item yang ingin diketahui.
Pencarian dapat di lakukan dengan 3 jenis kata kunci yaitu Antar Stasiun, Kode
Kereta Api dan No. Sarana Kereta Api. Hasil dari pencarian ini akan
diperlihatkan langsung pada tampi lan peta.
A-3.
Bagian Informasi
Sesuai
namanya bagian informasi ini memberikan informasi berupa daftar kereta api yang
sedang melakukan perjalanan dan juga informasi berupa deteksi kemungkinan
tabrakan antar kereta api. Deteksi ini akan memberikan informasi berupa kondisi
antara 2 kereta api tersebut, apakah aman, peringatan atau kondisi bahaya
tergantung dari arah, kecepatan dan jarak antara kereta api tersebut.
A-4.
Bagian Tampilan
Bagian
tampilan berfungsi untuk menampilkan peta serta posisi kereta api sehingga
mudah untuk dimonitor.
B.
Perancangan Database
Sistem
keamanan Kereta Api ini memiliki 3 database utama dan beberapa database
perjalanan kereta api tergantung dari banyaknya jumlah kereta api yang ada.
Untuk
setiap perjalanan kereta api disimpan didalam satu database tersendiri sehingga
masing-masing perjalanan kereta api memiliki database sendiri.
B-1.
Tabel Sarana KA
Tabel
ini berisikan informasi tentang seluruh kereta api yang melakukan perjalanan.
Adapun detail informasi yang tersimpan dapat dilihat pada GAMBAR 9.
B-2.
Tabel Wesse
Tabel
ini berisikan informasi tentang seluruh wessel yang ada. Adapun detail
informasi yang tersimpan dapat dilihat pada GAMBAR 10.
B-3.
Tabel GRG
Tabel
ini berisikan informasi tentang koordinat jalur kereta api yang ada. Adapun
detail informasi yang tersimpan dapat dilihat pada GAMBAR 11.
B-4.
Tabel Temp Perjalanan KA
Tabel
ini merupakan template untuk database masing-masing perjalanan kereta api. Pada
tabel ini disimpan setiap informasi perjalanan kereta api. Adapun detail
informasi yang tersimpan dapat dilihat pada GAMBAR 12.
IV. KESIMPULAN
·
Aplikasi GPS pada sistem pemantau jalur dan posisi sarana
lalu lintas kereta api dapat diterapkan karena posisi koordinat sebagian dapat
terdeteksi dengan baik di sepanjang jalur kereta tersebut.
·
Pengiriman data koordinat posisi kereta api dengan media
pengiriman melalui modem pada sistem informasi lalu lintas kereta api dapat
diterapkan sepanjang sinyal GSM dari provider yang dipakai cukup baik sehingga
pengiriman data berjalan lancar.
·
Dengan adanya fungsi pencarian pada sistem ini pengawasan
terhadap perjalanan kereta api tertentu dapat dengan mudah dilakukan.
·
Tampilan dengan menggunakan GIS memberikan kemudahan dalam
melakukan pengawasan terhadap perjalanan kereta api secara keseluruhan.
·
Penggunaan tools berupa database GRG dapat meningkatkan
akurasi GPS yang variatif hingga sesuai dengan posisi jalur yang sebenarnya.
·
Perjalanan kereta api selalu tersimpan ke dalam database
sehingga memudahkan dalam melakukan maintenance ataupun investigasi terhadap
kereta api tersebut.
DAFTAR PUSTAKA