Wednesday, 28 November 2012

ANALISA BENTUK ORGANISASI LINI



ORGANISASI LINI (Line Organization)


Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur atau bentuk militer. Bentuk inimerupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masaperkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol dan biasanyaorganisasi ini dipakai oleh militer dan perusahaan-perusahaan kecil saja. Dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garisterpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahankepada atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah hanyadiberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada atasan bersangkutan.

a. Ciri – ciri
Ciri-ciri dari organisasi dalam bentuk lini adalah :
1. Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi kepada berbagai tingkat operasional.
2. Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya.
3. Otoritas dan tanggung jawab tertinggi terletak pada pimpinan puncak (topManagement). 
4. Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga sedikit.
5. Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung. 
6. Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana. 
7. Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan yang tertinggi. 
8. Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah.
 9. Semua anggota organisasi masih kenal antara satu sama lainnya. 
10. Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).

b. Kelebihan - Kelebihan dari organisasi lini adalah :

1. Kekuatan dan tanggung-jawab dapat ditetapkan secara pasti.
2. Orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggung-jawab diketahui oleh semuapihak.
3. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat karena jumlah orang yang perludiajak berkonsultasi tidak banyak.
4. Disiplin kerja mudah dipertahankan dan pengawasan dari pimpinan mudahdilaksanakan.
5. Besarnya solidaritas para anggota karena satu sama lainnya saling kenal-mengenal.
6. Tersedianya kesempatan yang banyak bagi pimpinan organisasi untuk melatih bakat-bakat yang dipunyai bawahan.
 7. Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan spesialisasinyasangat terbatas.c.

c. Kekurangan - Kekurangan dari organisasi bentuk lini adalah:

1. Tujuan organisasi cenderung sama, atau paling tidak didasarkan atas tujuan pribadipimpinan tertinggi dari organisasi dimaksud.
2. Pimpinan organisasi cenderung bertindak otoriter, karena organisasi dipandang milik pribadi.
3. Seluruh kegiatan organsasi tertalu tergantung ke pada seseorang, dan kelangsunganhidup organisasi sangat ditentukan oleh orang bersangkutan.
4. Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan spesialisasinya sangat terbatas







Organisasi Lini (PT. Graha Buana Cikarang (PT. GBC))

Berdasarkan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Graha Buana Cikarang (1996) dan berdasarkan uraian teori-teori sistem struktur organisasi yang ada, dapat dilihat bahwa struktur organisasi yang digunakan tidak spesifik mengikuti satu pola/tipe struktur organisasi tertentu, tetapi merupakan gabungan dari beberapa pola/tipe struktur organisasi teoritis. Walaupun demikian secara garis besar dapat dilihat bahwa struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang memiliki ciri tertentu yang merupakan dasar pembentukannya. Ciri dasar tersebut dibentuk dari sistem struktur organisasi matriks ( Soekanto, 1983 ). Struktur organisasi matriks tersebut secara fungsional membagi ruang lingkup pekerjaan atas beberapa divisi manajemen dan tiap-tiap divisi manajemen memiliki tugas/wewenang masing-masing serta bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran tugas-tugasnya.
Sehubungan dengan tujuan dan kondisi perusahaan yang meliputi jumlah proyek yang ditangani, jumlah karyawan, jenis bisnis yang ditangani, hubungan pemilik terhadap perusahaan konsultan dan perusahaan kontraktor, lokasi proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya maka sistem struktur organisasi matriks pada aplikasinya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi masih harus dilengkapi oleh beberapa divisi fungsional yang lain, yang tidak terlepas dari penggunaan beberapa jenis/ tipe struktur organisasi teoritis.
Hubungan antara pemilik, konsultan perencana dan para kontraktor pada struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang mengambil sistem struktur organisasi menurut Barrie dan Paulson (1984) yang meliputi struktur organisasi putar kunci dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional. Sedangkan keberadaan General Manager sehubungan dengan harus adanya wakil pemilik di proyek, struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang menganut sistem Ivancevich dan Matteson (1987) yaitu struktur organisasi divisi Oldmobile. Selanjutnya divisi-divisi lain pada sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang tidak terlepas dari pengaruh sistem struktur organisasi teoritis yang ada.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang merupakan gabungan dari sistem struktur organisasi teoritis yang ada. Sistem struktur organisasi gabungan ini pada kenyataannya telah mengalami penyesuaian dan penyelarasan terhadap kondisi dan tujuan perusahaan PT. Graha Buana Cikarang yang memiliki lahan bisnis yang besar, jumlah karyawan yang banyak, letak proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya. Sistem struktur organisasi yang digunakan ternyata cukup cocok dengan kondisi dan tujuan dari perusahaan PT. Graha Buana Cikarang. Keuntungan yang lain dari penggunaan sistem struktur organisasi gabungan ini yaitu para pimpinan pusat dan pimpinan di proyek dapat mengawasi dengan baik sistem keuangan dan prestasi kerja antara divisi-divisi manajemen yang ada sehingga terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja yang tinggi.