Definisi
Menurut Tylor
(1871) budaya adalah “sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat, dan kapabilitas serta kebiasaaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai
anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu”. Dalam ilmu sosiologi,
budaya diterjemahkan sebagai kumpulan simbol, mitos, dan ritual yang penting
dalam memanggil atasannya dengan nama belakang. Oleh karena itu, budaya
organisasi tidak hanya sekedar gambaran dari sikap dan kepribadian anggotanya
saja tetapi lebih dari itu. Budaya organisasi dapat ditelusuri secara langsung
kepada variabel – variabel yang berhubungan secara struktural ( seperti :
sistem sentralisasi atau desentralisasi, tingkat interdepedensi, wewenang,
dll).
Fungsi budaya
organisasi
1. Pengikat
organisasi
Budaya
organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada
saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibatnya
danya perubahan.
2. Integrator
Budaya
organisasi merupakan alat untuk
menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang
beragam yang ada dalam organisasi.
3. Identitas
Organisasi
Budaya
organisasi merupakan salah satu identitas dari organisasi tersebut. Sebagai
contoh The Jakarta Consulting Group memiliki identitas organisasi yang
mengutamakan kecepatan dan ketepatan.
4. Energi
untuk mencapai kinerja yang tinggi
Budaya
organisasi juga berfungsi sebagai suntuikan energi untuk mencapai kinerja yang
tinggi.
5. Ciri
Kualitas
Budaya
organisasi merupakan reprsentasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam
organisasi tersebut.
6. Motivator
Budaya
yang kuat akan menjadi motivator yang kuat bagi para anggota organisasi.
7. Pedoman
gaya kepemimpinan
Budaya
organisasi yang telah mengakar kuat, dapat menjadi pedoman gaya kepemimpinan
yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
8. Value
enhancer
Budaya
organisasi yang meresap kuat dalam setiap benak anggota organisasi akan menjadi
salah satu faktor yang mampu meningkatkan nilai bagi para anggota, pelanggan,
pemasok, dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut.
Tipologi Budaya
Organisasi
Secara umum
budaya organisasi terpilah menjadi dua : Budaya Entepreneur dan Budaya
administratif. Budaya Enterpreneur dalam aktivitasnya selalu memfokuskan pada
peluang – peluang baru. Kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan
sangat dinamis dan membutuhkan sumber daya manusia yang cepat dalam
mengantisipasi perubahan – perubahan internal maupun eksternal. Dibutuhkan
kompatibilitas struktur organisasi dengan budaya agar dapat memperoleh peluang
– peluang baru dan mempertahankan peluang yang sudah ada. Sedangkan budaya
administratif dalam setiap aktifitasnya
lebih memfokuskan pada peluang – peluang yang sudah ada. Konsekuensi logisnya perusahaan membutuhkan prosedur pengendalian
yang cukup ketat untuk mempertahankan peluang yang sudah diperoleh ini.
Deal &
Kennedy memilah budaya organisasi kedalam 4 kategori :
-
The Tough-guy, Macho
Culture
-
The Work Hard Culture
-
The Bet-your Company
Culture
-
The Process Culture
Masing – masing
kategori budaya tersebut akan dijabarkan menurut beberapa unsur penting yang
ada seperti :
·
Derajat resiko dalam
kegiatan usaha
·
Tipe umpan balik yang
diperoleh dari setiap keputusan
·
Tipe perusahaan yang
menggunakan budaya tersebut.
·
Perilaku yang
ditunjukkan oleh tokoh panutan dalam budaya tersebut.
·
Kekuatan sumber daya
manusia.
·
Kelemahan sumber daya
manusia.
·
Kebiasaan – kebiasaan
yang biasa dilakukan oleh tokoh panutan.
Daftar pustaka :
The Jakarta Consulting Group, Corporate & Organizational Culture : The
Concept.